WASHINGTON - Pembuat perangkat jaringan dan
telefon genggam China, Huawei serta ZTE mendapat sandungan dalam
membangun eksistensinya di Amerika Serikat (AS). Kedua perusahaan ini
dinilai membahayakan AS.
Dilansir dari Cnet, Selasa (9/10/2012), House of Intelligence Committee di AS merilis sebuah laporan yang mengklaim kedua perusahaan China itu menimbulkan risiko keamanan. Laporan tersebut menyarankan agar perusahaan-perusahaan AS menghindari kerjasama dengan mereka.
Meskipun laporan tersebut berurusan dengan perusahaan jaringan skala besar dan pelanggan korporasi, efek dari hal ini bisa juga mencapai ke bisnis perangkat genggam. Pasalnya Huawei dan ZTE telah lama dibuntuti kecurigaan bahwa mereka mampu mengintip ke dalam perusahaan atau individu.
Laporan itu keluar seiring kedua perusahaan China ini bekerja membangun eksistensinya di pasar smartphone AS. Sampai sejauh ini, mereka telah mampu menciptakan langkah kecil, mulai dari menembus pasar prabayar di kelas low-end, kemudian bergerak naik ke beberapa perangkat bundling milik operator nasional.
Namun, tuduhan bahwa kedua perusahaan itu memicu risiko keamanan bisa saja menghentikan momentum yang telah dibangun selama beberapa tahun.
"Brand awareness adalah suatu hal yang besar dan Anda tidak ingin ada asosiasi negatif dengan brand Anda. Hal ini menunjukkan bahwa Huawei dan ZTE sekarang mungkin memiliki lebih banyak stigma untuk diatasi," komentar seorang analis RBC Capital, Mark Sue. (yhw)
Bersumber : okezone.com
Dilansir dari Cnet, Selasa (9/10/2012), House of Intelligence Committee di AS merilis sebuah laporan yang mengklaim kedua perusahaan China itu menimbulkan risiko keamanan. Laporan tersebut menyarankan agar perusahaan-perusahaan AS menghindari kerjasama dengan mereka.
Meskipun laporan tersebut berurusan dengan perusahaan jaringan skala besar dan pelanggan korporasi, efek dari hal ini bisa juga mencapai ke bisnis perangkat genggam. Pasalnya Huawei dan ZTE telah lama dibuntuti kecurigaan bahwa mereka mampu mengintip ke dalam perusahaan atau individu.
Laporan itu keluar seiring kedua perusahaan China ini bekerja membangun eksistensinya di pasar smartphone AS. Sampai sejauh ini, mereka telah mampu menciptakan langkah kecil, mulai dari menembus pasar prabayar di kelas low-end, kemudian bergerak naik ke beberapa perangkat bundling milik operator nasional.
Namun, tuduhan bahwa kedua perusahaan itu memicu risiko keamanan bisa saja menghentikan momentum yang telah dibangun selama beberapa tahun.
"Brand awareness adalah suatu hal yang besar dan Anda tidak ingin ada asosiasi negatif dengan brand Anda. Hal ini menunjukkan bahwa Huawei dan ZTE sekarang mungkin memiliki lebih banyak stigma untuk diatasi," komentar seorang analis RBC Capital, Mark Sue. (yhw)
Bersumber : okezone.com
0 komentar:
Posting Komentar